12.10.15

BIRTHDAY IDEA FOR BOYFRIEND [20]


20 SNACKS FOR 20 Y.O BOYFIE

Dua  tahun lalu (yha, basi), gue memutuskan untuk buat kreasi snack ala-ala party planner sebagai pengganti kue ulangtahun buat Ando - yang mana kita LDR dan gue nggak bisa kesana buat share moment tiup lilin dsb, Gue bikin 20 items snack sesuai dengan jumlah umur Ando saat itu. Salah satu alasan lain kenapa gue bikin ini juga karena...dia doyan ngemil. Case closed.

So here they are :



POP MIE (1 item)
Exactly kalo soal Pop Mie sih Ando nggak begitu suka makan ini, cuma gue waktu itu bener-bener bingung ngasih apa lagi. Gue bikin desain semi mirip sama cover aslinya, paling cuma diganti background bintang warna merah plus tambahan "happy 20th". Gue juga nambahin kayak info layanan gitu, tapi nomor telpnya nomor gue dan twitter gue. That means, yang bisa layanin Ando ya gue. Yux hahah. 






TINI WINI BITI (1 item)
It's not his favorite anyway. Tapi gue sengaja beli ini soalnya sempet excited sendiri pas ketemu jajanan yang ngehitz parah di jaman kita. Favorit gue yang gajah btw huhu gemay. Untuk packaging gue keluarin isinya dan pindahin ke plastik kecil kayak disamping, dan ditutup pakai karton yang di streples gitu. Ada dua sisi yang gue desain, yang depan nama produk, dan  yang belakang ucapan "happy 20th, mechanical engineer" dan tambahan quote dari gue "Kapan kurus?" lol!



NISSIN WAFERS ( 2 items)
Kalau yang tadi Tini Wini Biti, yang ini Nissin Wafers. Kalau yang tadi "Kapan kurus?", yang ini "Kapan ketemu?". Kurang lebih cara penyajiannya sama kayak model Tini Wini Biti.












CHIC CHOC (1 item)
Ini dia makanan kesukaannya si gembrot Ando. Gue inget banget gue beli ini sampe 3x karena pas ngebungkus malah gue cemil-cemilin sendiri saking enaknya. Huf. Okay masih dengan model yang sama. Di bagian depan ada nama brand yang mostly gue tambah dengan kata "odot". Fyi "odot" nama panggilan gue buat dia. Heee. Dan untuk di bagian belakang masih sama kayak yang sebelumnya, tapi kali ini versinya "Kapan lulus?" HM!





VAN HOUTEN (1 item)
Yha coklat lagi. Desain pembungkus coklat Van Houten yang paling catchy menurut gue hehe. Di bagian depan gue nggak nulis brand, tapi lebih ke nama Ando sendiri. Btw, itu kalo lo paham gue ngatain dia di bagian "your weight" hahaha dan info berat badan dia emang sengaja gue taro hampir di setiap makanan :p









SILVER QUEEN (1 item)
Coklat again! Aslinya ini salah ambil jajanan sih karena gue bingung harus dipack kayak apa. Akhirnya cuma ditempel sticker "hbd, sayang!" di dua sisi. Alay. 














INDOMILK ( 1 item)
Kali ini coklatnya berbentuk susu. Si Doi doyan sama susu soalnya. Eym. Untuk packaging agak fail sih soalnya gue nggak nyangka yang gue bikin jadi garing banget. Hahah. Salahnya sticker yang gue buat terlalu kecil jadi keliatan sepi gitu deh. 










NYAM-NYAM (2 items)
Jajanan masa kecil lagi hehe. Untuk sisi cover atas gue bikin dengan desain yang simple aja. Lagi-lagi nama brandnya ada tambahan "odot". Ada tambahan juga kayak best before gitu, tapi gue nulisanyya "best after 0302012" - which is tanggal jadian kita. Ya kan alay lagi kan gue. Hahaa. Ohya gue juga sok sok bikin barcode gitu biar kayak asli hehe.








AQUA (1 item)
Pemilihan brand Aqua dikarenakan kakaknya Ando kerja di Aqua. HAHAH sumpah ngga jelas banget gue. Tapi let's say ini logic aja ya haha. Untuk tulisan komposisinya gue samain kayak Aqua. Paling ada tambahan pesen "num banyak ya, dot" hehe. Maksudnya biar doi nggak lupa minum air putih disetiap harinya gituw!









MINI OREO (1 item)
Mini oreo ini bentuknya gemay banget makanya gue beli hehe. Desain gue bikin simple aja karena udah nyiapin quote alay "Wishing you a very merry sweet day as sweet as Mini Oreo"













TAKE-IT (2 items)
Entah ini coklat yang ke-berapa. Resek juga baru ngeh snack dari gue isinya lemak semua buat Ando. Huf. Untuk Take-it, penyajian packaging seperti gambar disamping. Kontennya masih sama, ada nama brand, ucapan happy birthday, ingredients, best after, info berat badan, dan juga barcode. Untuk ingredient gue bikin lebay kayak "love, kiss, hug" dsb. 








MILO (1 item)
Kali ini sereal. Tapi tetep coklat juga. Huhu. Gue sengaja milih snack ini soalnya tempatnya udah bagus jadi nggak perlu didesain lebay. Gue juga udah punya tagline super "Mi-love you, dot" yang tentunya udah sweet binggo. Haha -_-












INACO JELLY (5 items)
Berhubung udah kebanyakan coklat, jadi gue prefer untuk kasih yang sedikit berserat, alias jelly. Masing-masing item gue desain berbeda yang kalo digabungin jadinya "Happy 20th Daniel Fernando Simarmata"











Ohya bukan cuma kasih snack, gue sekelibet beride buat bikin pembatas alkitab buat Ando. Karena idenya tiba-tiba, jadi gue cuma kasih dengan 3 desain seperti dibawah ini : 





Sebagai pelengkap gue juga buat ini : 

(Ini ditempel di paling atas cover kerdus yang udah diisi semua snacks)

(Greeting Card)

Well, itulah 20 snack sebagai pengganti kue tart buat ulangtahun Ando. Untuk info seputar harga snack mungkin bisa kalian cek sendiri di Supermarket ya. Ngomongin packaging, gue fokus di warna biru navy-merah-putih-kuning. Kalau pada ngeh, gue sempet salah desain buat Nissin Wafer karena pakai warna light blue dan baru sadar pas cetak huhu. Sementara untuk keseluruhan desain packaging, pembatas alkitab, dsb  hanya menghabiskan around  Rp 25.000,- 30.000.

Buat kalian yang tertarik untuk bikin seperti ini bisa langsung komen atau kontak di socmed yang bisa di klik di blog ini ya. Thankyou! Dijamin murah loh! :-P 

1.10.15

Komunikasi Gender : Dating Naked [Reality Show]




KOMUNIKASI GENDER
ANALISIS KASUS FEMINISME MEDIA TV
REALITY SHOW DATING NAKED

Kasus
Dating Naked adalah sebuah reality show serial Amerika yang ditayangkan di stasiun TV VH1 yang merupakan ajang pencarian pasangan/jodoh dengan tidak menggunakan busana sehelaipun dalam melakukan aktivitas bersama. Aktivitas yang dilakukan adalah aktivitas normal yang lazim dilakukan, seperti berenang, berselancar, berkuda, dan lainnya. Sudah dua negara mengikuti konsep acara Dating Naked, yakni Canada dan Australia. Meskipun tidak memakai busana, akan tetapi acara ini tetap melakukan censoring pada alat kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Setiap peserta diberi kesempatan untuk berkencan dengan tiga orang dalam durasi 1 minggu, lalu di akhir episode mereka harus memilih salah satu untuk menjadi kekasihnya.  Acara Dating Naked yang dibawakan oleh Amy Paffrath ini memulai debut season pertama pada 17 Juli 2014 yang stutingnya dilaksanakan di Panama. Kurang lebih sebanyak 11 episode telah berlangsung di season pertama ini.

Pada dasarnya ajang Dating Naked memiliki background ingin membantu orang-orang single yang kesulitan mendapatkan pasangan baru karena sudah trauma patah hati atau sudah berumur. Dating Naked menganggap bahwa selama ini seseorang melihat pasangan dari materi yang dikenakan, sehingga cinta yang datang bukan dari sebuah kejujuran atau ketulusan. Lebih lagi dalam situsnya dikatakan bahwa saat ini sulit untuk benar-benar terhubung dengan seseorang. Online dates, kencan buta, dan semua aplikasi kencan konyol membuat sulit  untuk melihat siapa orang-orang yang tulus mencintai . Executive Vice Presiden VH1, Susan Levison, berkata “Acara ini bukan tentang bagaimana tampil tanpa busana, tetapi bagaimana kita menjadi jujur dengan orang lain.” Susan juga  mengatakan bahwa ketika kita tampil tanpa busana, maka kita sesungguhnya menampilkan diri yang sebenarnya, sehingga tidak ada yang bisa disembunyikan. Kejujuran yang seperti inilah yang diyakini akan menghasilkan perasaan cinta yang tulus dari pasangan. 

Ajang perjodohan Dating Naked ini ternyata berhasil mempertemukan pasangan asal Amerika Serikat hingga ke pelaminan. Pasangan bernama Ashley Fonda dan Alika Medeiros itu menikah setelah melakukan syuting kencan pertama pada Mei 2014. Akan tetapi acara ini tidak sepenuhnya mendapat respon positif. Pada bulan Agustus 2014, Jessie Nizewitz, kontestan pada episode ketiga dari Season 1 mengajukan gugatan terhadap Viacom, serta Firelight Entertainment sebesar $ 10 juta, setelah mereka menyiarkan gambar uncensored dari selangkangannya. Disini terlihat bahwa meskipun siaran ini dikatakan aman dari sensor, tapi pada kenyataannya tidak seperti itu. 


Teori
Ada dua teori feminis yang saya gunakan untuk membahas pro-kontra kasus reality show Dating Naked. Teori pertama adalah teori feminis The Romantic Love - Karla Mantilla dan teori Anti-Pornography Feminism 

The Romantic Love - Karla Mantilla (2004)
Karla Mantilla (2004, hal. 31) menunjukkan bahwa banyak aspek kepribadian perempuan yang meliputi selera, karakteristik, opini, ide, nilai-nilai, dan, terutama perasaan perempuan terbentuk dari konteks mendalam yang dipengaruhi oleh hubungan kekuasaan patriarki. Dalam hal ini laki-laki memainkan peran untuk membatasi apa yang perempuan lakukan. Teori ini mengungkapkan keinginan perempuan untuk menantang konstruksi sosial normatif yang menganggap  perempuan sebagai "pasif" dalam menentukan keputusan, selera, karakteristik, opini, ide, nilai-nilai, dan perasaan perempuan tersebut selama ini. Dalam teori ini perempuan tidak setuju pada konsep dongeng menunggu "Prince Charming" datang dengan sendirinya, melainkan bergerak mandiri bereksplorasi walaupun mereka harus  mengalami pelanggaran, memberikan uang mereka, dan mengorbankan harga diri demi laki-laki tersebut. 

Anti-Pornography Feminism 
Anti-Pornography Feminism merupakan feminis radikal. Beberapa tokoh pendukung teori ini adalah Andrea Dworkin dan Catharine MacKinnon. Mereka berpendapat pornografi berbahaya bagi perempuan, dan merupakan kausalitas kuat atau fasilitasi kekerasan terhadap perempuan. Feminis anti-pornografi, terutama Catherine MacKinnon, mengatakan perempuan mengeluarkan ‘biaya’ fisik, psikologis, dan / atau  paksaan ekonomi di dalam produksi pornografi. Dworkin dan MacKinnon (dalam Duggan dan Hunter,2006: 32) berargumen bahwa pornografi adalah akar dari eksploitasi dan diskriminasi yang pernah ada terhadap perempuan. Ini yang dikhawatirkan MacKinnon sebagai pembatasan ekspresi perempuan, jika objektivikasi secara seksual masih direpresentasikan dalam media. 

Dworkin juga berpendapat bahwa pornografi terlibat dalam kekerasan terhadap perempuan, baik dalam produksi (melalui penyalahgunaan perempuan digunakan untuk membintangi di dalamnya), dan konsekuensi sosial dari konsumsi dengan mendorong orang untuk melakukan dominasi erotisme, penghinaan, dan penyalahgunaan perempuan. MacKinnon dan Dworkin mendefinisikan pornografi sebagai grafik subordinasi seksual eksplisit perempuan melalui gambar atau kata-kata..

Feminis anti-pornografi memegang pandangan bahwa pornografi berkontribusi untuk seksisme. Beberapa tokoh percaya film pornografi cenderung menunjukkan wanita sebagai sangat pasif, atau bahwa tindakan yang dilakukan pada wanita biasanya kasar dan semata-mata untuk kesenangan pasangan seks mereka. 


ANALISIS
Dikarenakan teori yang digunakan tidak saling terkait, maka analisis pun saya pisah menjadi dua sesuai dengan teori yang telah dijelaskan sebelumnya. 

The Romantic Love - Karla Mantilla (2004)
Pemilihan teori ini dikarenakan adanya kesesuaian dengan kasus dalam acara reality show Dating Naked. Seperti yang sudah dijelaskan, Karla Mantilla mengatakan bahwa ada keinginan perempuan untuk  menantang konstruksi sosial normatif yang menganggap  perempuan sebagai "pasif" dalam menentukan keputusan, selera, karakteristik, opini, ide, nilai-nilai, dan perasaan perempuan. Perempuan yang ikut dalam acara Dating Naked tentu adalah perempuan yang menentang konsep ‘pasif’ karena mereka tidak duduk diam apabila  ada laki-laki yang membatasi dirinya untuk menentukan pilihan. Dating Naked memberi kesempatan bagi perempuan untuk menentukan mana pria yang menjadi pilihannya, bukan hanya berdasar keinginan penentuan laki-laki. Dalam beberapa episode, perempuan disini juga bebas dalam menyuarakan opini, ide maupun nilai-nilai yang mereka anut. Tidak ada batasan bagi mereka untuk tidak mengungkapkan apa yang sesuai dengan perasaannya. Mereka bebas menangis bila merasa sakit hati,  maupun bebas berkata kasar bila laki-laki tersebut berlaku tidak baik kepadanya. 

Karla Mantilla dalam pendapatnya juga mengatakan bahwa perempuan tidak setuju pada konsep dongeng menunggu "Prince Charming" datang dengan sendirinya. Konsep Karla ini sesuai dengan acara Dating Naked. Perempuan yang ikut acara Dating Naked menggambarkan sikap menentang konsep menunggu datangnya seorang "Prince Charming", melainkan justru mencari hubungan yang eksploratif, yakni berkali-kali 'mencoba' berhubungan dengan laki-laki dalam satu periode waktu yang singkat. Dalam satu minggu mereka harus berkenalan dengan tiga pria ‘asing’ dan melakukan aktifitas bersama dengan kondisi telanjang. 

Kondisi seperti ini juga sangat relevan dengan penyataan Karla Mantilla bahwa perempuan akan rela melakukan pelanggaran, memberikan uang/waktu mereka, maupun  harga diri mereka demi laki-laki yang dicintai. Perempuan dalam Dating Naked tentu digambarkan melakukan pelanggaran. Pelanggaran yang dimaksud adalah melanggar konstruksi sosial bahwa perempuan tidak selayaknya aktif ‘menjajakan’ dirinya untuk mendapat perhatian dari laki-laki. Hanya laki-laki lah yang boleh menyatakan cinta terlebih dahulu dan bergerak untuk mendapatkan perempuan yang diinginkan. Tugas perempuan hanyalah menunggu. Namun hal itu tidak sesuai dalam acara Dating Naked. Perempuan bebas mengekspresikan perasaannya maupun menunjukkan bahwa mereka tertarik dengan laki-laki tersebut. Ekspresi yang ditunjukkan seperti mencium laki-laki terlebih dulu maupun menggoda dengan segala cara. 

Perempuan dalam Dating Naked juga telah mengorbankan waktu mereka selama semingu. Waktu yang dikorbankan membebani mereka pula  untuk menentukan pilihan. Karena dalam seminggu setelah berkenalan dengan tiga pria, perempuan tersebut harus mampu menentukan siapa yang menjadi kekasihnya. Selain mengorbankankan waktu, perempuan dalam Dating Naked juga rela mengorbankan harga diri mereka. Hal ini dibuktikan karena nama dan wajah yang terpampang adalah nama dan wajah asli mereka tanpa adanya censoring. Terkait dengan konstruksi sosial, maka akan sangat mungkin banyak orang  mengenali dan menilai perempuan yang ikut dalam acara Dating Naked adalah perempuan ‘nakal’ yang tidak tahu moral dan akal budi. Konstruksi sosial seperti inilah yang berani mereka hadapi - sehingga bisa dikatakan mereka telah mengorbankan harga diri mereka di depan publik dengan segala kemungkinan omongan buruk tentangnya. 

Anti-Pornography Feminism 

Dating Naked mengandung bentuk pornoaksi karena ada penonjolan bagian-bagian tubuh yang  mempertontonkan payudara dan alat vital yang disengaja maupun tidak disengaja. Meskipun ada cencoring, namun hal itu tidak dilakukan dengan maksimal, karena masih terlihat bentuk lekukan tubuh yang jelas dan bisa direpresentasikan. 

Keberadaan perempuan dalam pornografi tidak dapat dilepaskan dari pembentukan sebuah sistem untuk mengembangkan pornografi dengan cara mengeksploitasi tubuh perempuan. Ketelanjangan yang minim sensor dalam Dating Naked ini mengindikasikan bahwa tubuh perempuan bahwasanya telah dieksploitasi dengan “alibi” kejujuran - seperti yang disampaikan Vice President +VH1. Tidak bisa dikatakan bahwa “ketelanjangan” merepresentasikan kejujuran seseorang, karena pada dasarnya meskipun tubuh telah 100% terbuka, namun pikiran dan perasaan masih bisa dimanipulasi. Jadi, ‘kejujuran’ tubuh tidak bisa mewakili bentuk dari adanya kejujuran rasa cinta yang tulus. Alih-alih justru dengan keterbukaan tubuh yang frontal seperti itu, cinta yang tulus tertutup oleh nafsu birahi. Bisa saja alasan mencintai lawan jenis tersebut malah dikarenakan bentuk alat kelamin yang ‘memuaskan’ mereka. 

Saya menyimpulkan bahwa ‘kejujuran’ dalam bentuk ketelanjangan di acara  Dating Naked merupakan bentuk dari pornografi, sehingga saya menggunakan teori Anti-Pornography Feminism sebagai respon saya dalam menanggapi kasus ini. Dalam teori Anti-Pornography Feminism, Andrea Dworkin dan Catharine MacKinnon berpendapat bahwa pornografi berbahaya karena merupakan fasilitasi kekerasan terhadap perempuan. Dworkin dan MacKinnon (dalam Duggan dan Hunter,2006: 32) juga berargumen bahwa pornografi adalah akar dari eksploitasi dan diskriminasi yang pernah ada terhadap perempuan. Dari argumen tokoh tersebut maka semakin jelaslah bahwa acara Dating Naked yang mengandung pornografi tersebut telah mengeksploitas perempuan. 

Feminis anti-pornografi, Catherine MacKinnon, juga mengatakan perempuan mengeluarkan ‘biaya’ fisik, psikologis, dan / atau paksaan ekonomi di dalam produksi pornografi. Hal ini relevan dengan apa yang dilakukan peserta perempuan dalam acara Dating Naked. Mereka merelakan dirinya secara fisik dipertontonkan oleh laki-laki asing dan juga publik. Mereka juga rela melawan harga dirinya (psikologis) demi untuk mengikuti acara Dating Naked. Terlihat bahwa ada bentuk opresi laten bagi perempuan disini. 

Setidaknya muncul pandangan kritis feminisme tentang keterlibatan perempuan dalam pornografi, yakni dari kelompok libertarian seksual (pro-pornografi) dan libertarian radikal(anti-pornografi). Kelompok libertarian seksual mempertahankan kebebasan berekspresi dan berpendapat sebagai hak indvidu yang tak dapat diganggu gugat. Kelompok ini mengkritik feminisme, mereka menganggap sikap anti-pornografi itu sama artinya dengan menindas seksualitas dan hak perempuan untuk mengeksplorasi seksualitasnya sendiri. Mereka juga berpendapat para anti-pornografii telah membela kepentingan laki-laki karena selalu membiarkan laki-laki mengontrol tubuh perempuan (Syarifah, 2006:160). 

Para pro-pornografi tentu bisa mengatakan bahwa ajang reality show Dating Naked merupakan suatu bentuk kebebasan berekspresi dan hak individu. Adalah sah perempuan mengeksplorasi seksualitas dengan cara apapun itu. Namun harus dipahami bahwa tidak semua ekspresi seksual layak dipertontonkan kepada publik di media massa. Hal ini terkait tentang adanya norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat. Perempuan dalam Dating Naked tidak bisa dibela sebagai bentuk kebebasan ekspresi seksual, namun harus dilihat bahwa ketelanjangan di hadapan publik merupakan bentuk pelecehan seksual. Thelma Robin (dalam Syarifah, 2006:164) melihat bahwa sebuah ekspresi seksual mudah tergelincir masuk ke dalam pelecehan seksual. 
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Syarifah. 2006. Kebertubuhan Perempuan dalam Pornografi. Jakarta : Yayasan Kota Kita

Internet
- VH1-Dating Naked. http://www.vh1.com/shows/dating-naked/ diakses pada 6 Juli 2015
Wikipedia. Dating Nakedhttps://en.wikipedia.org/wiki/Dating_Naked#Worldwide_release/ diakses pada 7 Juli 2015
Wikipedia. Feminist View on Sexualityhttps://en.wikipedia.org/wiki/Feminist_views_on_sexuality#cite_note-24 diakses pada 7 Juli 2015
Wolipop. Pasangan Ini Berjodoh dan Menikah Pasca Ikut Acara Kencan Tanpa Busana.http://wolipop.detik.com/read/2014/08/29/100913/2675827/854/pasangan-ini-berjodoh-dan-menikah-pasca-ikut-acara-kencan-tanpa-busana/ diakses pada 7 Juli 2015


Fyi, untuk kepentingan posting blog saya memangkas beberapa paragraf agar terlihat ringkas walaupun ini tetep kepanjangan yha... lulz. Terbuka untuk kritik dan saran karena mahasiswa tidak luput dari dosa. 

Thankyou, NET TV!




HAHA garing banget nggak sih gambarnya?
Well ada cerita dibalik itu semua.



Tahun lalu gue emang lagi gencar-gencarnya ikut kuis sampe bikin akun twitter khusus. Cuma gue ngga pernah ikutin kuis yang kudu ngejawab sampe beratus-ratus even ribuan untuk satu pertanyaan yang sama. Dudes, buang  waktu abis ga sih tuh. Nha, biasanya gue  tau informasi kuis itu dari akun-akun baik hati kayak @infokuis @serbakuis @kuisgratis @lombaapasaja @infolomba dll banyak banget akun info kuis gini. Cuma setelah bernaung didunia perkuisan, gue rasa lebih baik liat via blog langsung karena lebih jelas dan bisa tau kategori mana yang cocok buat lo. Dibutuhin kecermatan untuk tau kuis mana yang harus diikutin dan mana yang nggak. Jangan menggebu ngikutin semua karena nanti jadi ngga maksimal dan berujung sia-sia  #IMO


Oneday dibulan April 2014, gue ngeliat informasi ada kuis foto dari Net TV yang bertemakan ulangtahun Net Tv. Berminggu-minggu gue sedikit mengacuhkan kuis ini karena disibukkin tugas bla bla bla tugas terus kan hidup gue. Sampai akhirnya gue inget banget itu lagi UAS dan gue ngerasa 'fak bosen abis' belajar. Jadi gue sedikit melirik-lirik kuis lagi dan memutuskan untuk langsung buat. Langsung jadi. Langsung kirim via facebook. Tadinya gak pede gitu kan soalnya udah ribuan yang masuk. But but yasudahlah nggak ada salahnya iseng.


Sekitar bulan Mei disiang siang hari nan indah, gue terbangun dari tidur dan melihat handphone dengan notif kalau gue difollow Net Tv. Ngga lama dimention Net dan diucapin "selamat............" blablabla. OMG yang ginian bisa menang hahah. Setelah proses sebulan konfirmasi dll, turun lah pundi-pundi Rp 2.500.000 yang menambah saldo ATM gue. Huhu thankyou, Net TV!





Gue nulis ini sebenarnya sedang menyemangati diri karena akhir-akhir ini gue mulai malas dan terlalu milih-milih kuis. Akhirnya belum ada yang rampung deadline deh. Huf semoga masih ada kesempatan buat menangin kuis lainnya YEAY